1.    Nominal
Skala Nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah diantara skala pengukuran yang ada. Skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat). Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasi obyek, individual atau kelompok dalam bentuk kategori.
Pemberian angka atau simbol pada skala nomial tidak memiliki maksud kuantitatif hanya menunjukkan ada atau tidak adanya atribut atau karakteristik pada objek yang diukur. Misalnya, jenis kelamin diberi kode 1 untuk laki-laki dan kode 2 untuk perempuan. Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai instrinsik dan tidak memiliki arti apa pun. Kita tidak bisa mengatakan perempuan dua kali dari laki-laki. Kita bisa saja mengkode laki-laki menjadi 2 dan perempuan dengan kode 1, atau bilangan apapun asal kodenya berbeda antara laki-laki dan perempuan. Misalnya lagi untuk agama, kita bisa mengkode 1=Islam, 2=Kristen, 3=Hindu, 4=Budha dstnya. Kita bisa menukar angka-angka tersebut, selama suatu karakteristik memiliki angka yang berbeda dengan karakteristik lainnya.
Karena tidak memiliki nilai instrinsik, maka angka-angka (kode-kode) yang kita berikan tersebut tidak memiliki sifat sebagaimana bilangan pada umumnya. Oleh karenanya, pada variabel dengan skala nominal tidak dapat diterapkan operasi matematika standar (aritmatik) seperti pengurangan, penjumlahan, perkalian, dan lainnya. Peralatan statistik yang sesuai dengan skala nominal adalah peralatan statistik yang berbasiskan (berdasarkan) jumlah dan proporsi seperti modus, distribusi frekuensi, Chi Square dan beberapa peralatan statistik non-parametrik lainnya.

2. Ordinal
Skala Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan pembedaan juga menunjukkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur menurut karakteristik tertentu.
Misalnya tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan 5=sangat puas, 4=puas, 3=kurang puas, 2=tidak puas dan 1=sangat tidak puas. Atau misalnya dalam suatu lomba, pemenangnya diberi peringkat 1,2,3 dstnya.
Dalam skala ordinal, tidak seperti skala nominal, ketika kita ingin mengganti angka-angkanya, harus dilakukan secara berurut dari besar ke kecil atau dari kecil ke besar. Jadi, tidak boleh kita buat 1=sangat puas, 2=tidak puas, 3=puas dstnya. Yang boleh adalah 1=sangat puas, 2=puas, 3=kurang puas dstnya.
Selain itu, yang perlu diperhatikan dari karakteristik skala ordinal adalah meskipun nilainya sudah memiliki batas yang jelas tetapi belum memiliki jarak (selisih). Kita tidak tahu berapa jarak kepuasan dari tidak puas ke kurang puas. Dengan kata lain juga, walaupun sangat puas kita beri angka 5 dan sangat tidak puas kita beri angka 1, kita tidak bisa mengatakan bahwa kepuasan yang sangat puas lima kali lebih tinggi dibandingkan yang sangat tidak puas.
Sebagaimana halnya pada skala nominal, pada skala ordinal kita juga tidak dapat menerapkan operasi matematika standar (aritmatik) seperti pengurangan, penjumlahan, perkalian, dan lainnya. Peralatan statistik yang sesuai dengan skala ordinal juga adalah peralatan statistik yang berbasiskan (berdasarkan) jumlah dan proporsi seperti modus, distribusi frekuensi, Chi Square dan beberapa peralatan statistik non-parametrik lainnya.

3. Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian, skala interval sudah memiliki nilai intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan kelipatan. Pengertian “jarak belum merupakan kelipatan” ini kadang-kadang diartikan bahwa skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak.
Misalnya, ada dua orang murid, si A mendapat nilai 70 sedangkan si B mendapat nilai 35. Kita tidak bisa mengatakan si A dua kali lebih pintar dibandingkan si B. (Kenapa ?)
Skala interval ini sudah benar-benar angka dan, kita sudah dapat menerapkan semua operasi matematika serta peralatan statistik kecuali yang berdasarkan pada rasio seperti koefisien variasi.



4. Skala rasio
Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapat semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang lain. Oleh karenanya, pada skala ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan/rasio.
Pengukuran-pengukuran dalam skala rasio yang sering digunakan adalah pengukuran tinggi dan berat. Misalnya berat benda A adalah 30 kg, sedangkan benda B adalah 60 kg. Maka dapat dikatakan bahwa benda B dua kali lebih berat dibandingkan benda A.

Ø  Sampling
Sampling adalah ilmu untuk memilih bebrapa kasus, yang memungkinkan peneliti untuk membuat kesimpulan yang akurat tentang populasi yang lebih besar.
a.       Probality Sampling
Setiap anggota populasi mempunyai probaliti yang dapat diketahi untuk terpilih menjadi sampel. Setiap sampel diambil secara acak (random). Probality sampling lebih dapat diterima dari non-probality sampling, Karena peluang anggota populasi tidak diketahui, karena pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak (random).
Kelebihan dari probality sampling adalah tidak adanya investigator biasa dalam pemilihan sampel, hukum probabilitas dapat dipakai untuk menghitung estimasi keakuratan sampel, generalisasi dapat dilakukan dan batas-batas generelisasi dapat diketahui.
b.      Non-Probality Sampling
 Semua pemilihan kasus tidak dilakukan dengan cara random selection. Kelemahan dari non-probality sampling adalah tidak adanya control terhadap terhadap investigator, biasa dalam pemilihan sampel variabilitasnya tidak bias dihitung dengan menggunakan pobility sampling theory.

Dari banyak kasus, cara sampling ini lebih tepat dan prakts. Dimna situasi jumlah kasus yang bisa diteliti terlalu sedikit, misalnya karena biaya terlalu besar untuk menyelidiki banyak kasus (misalnya unit analisa kota, Negara, dan yang besar-besar lainnya), sementara probality sampling kurang reliable untuk jumlah kasus yang terlalu sedikit.

Metode ini mencakup metode semacam menanyai secara “acak” pejalan kaki yang lewat ditempat tertentu, atau metode yang hanya mensurvey kelompok responden yang bersedia disurvey. Metode ini biasanya tidak digunakan pada report card, kecuali untuk menggali data tambahan yang lebih mendalam.

Community work atau kerja masyarakat merupakan cara memperbaiki ketidak adilan sosial dan mencoba untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Sedangkan istilah berbasis-masyarakat (community-based) merupakan pengembangan pendekatan berbasis masyarakat terhadap pemberian layanan-layanan kemanusiaan seperti kesehatan, pendidikan, perumahan, keadilan, pengasuhan anak, keamanan pendapatan dan kesejahteraan perorangan.
Istilah pengembangan masyarakat islam (community development) belakangan ini dipandang sebagai proses pembentukan kembali struktur-struktur masyarakat manusia yang memungkinkan berbagai cara baru dalam mengaitkan dan mengorganisasi kehidupan sosial serta pemenuhan kebutuhan manusia.
·         Krisis dalam negara kesejahteraan
Krisis legitimasi negara kesejahteraan sebagian disebabkan oleh krisis sumber daya/fiskal (O’Connor, 1973). Sementara pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan pada tingkat-tingkat tinggi, pengeluaran sosial yang meningkat dan perluasan layanan negara kesejahteraan adala salah satu kemungkinan yang nyata. Pengaruh krisis dalam negara kesejahteraan jelas terlihat pada level pemberian layanan. Pemotongan-pemotongan layanan publik yang terus menerus terjadi.
·         Tanggapan terhadap krisis
1.      Mempertahankan dan membangun kembali negara kesejahteraan
Ranggapan ini menganggap permasalahan negara kesejahteaan, dan penarikan layanan-layanan negara kesejahteraan sebagai hal yang pada hakikatnya reversibel. Tanggapan ini mendesak unuk menekankan kembali nilai-nilai demokrasi sosial.
2.      Paham ne right, neoliberalisme (rasionalisme ekonomi) dan privatisasi
Pendekatan new right ini melihat negara kesejahteraan sebagai secara umum tidak diinginkan, dan merupakan bentuk yang cenderunng akan memperburuk daripada menyelesaikan masalah sosial. Oleh karenanya pendekatan ini bertujuan membongkar struktur-struktur negara yang diperuntukkan bagi provesi layanan publik, dan menggantinya dengan sektor swasta yang dikendalikan oleh pasar.
3.      Manajemen publik yang baru
Tanggapan ini didasarkan atas asumsi bahwa manajemen di sek privat lebih superior daripada administrasi sektor publik dan karena itu negara kesejahteraan harus dicari metode-metode dalam sektor privat.
4.      Korporatisme
Pendektan korporatis cenderung memecahkan penghalang-penghalang tradisional antara provisi swasta dan publik. Seperti dalam manajemen publik yang baru, departemen pemerintah di dorong untuk menyamai atau melebihi sektor swasta dalam hal struktur, praktik manajemen dan permasalahan layanan.
5.      Tanggapan sosialis
Tanggapan ini memandang negeara kesejahteraan sebagai suatu manivestasi dari kritis dan kapitalisme. Negara kesejahteraan dilihat sebagai telah tumbuh beriringan dengan sistem kapitalis. Dan tanggapan ini menganggap krisis ini hanya dapat diatasi dengan merombak struktur-struktur kapitalis dan menggantikannya dengan sebuah orde sosialis.
Ø  Layanan Berbasis-Masyarakat Sebagai Suatu Alternatif
Setiap lembaga sudah tentu meiliki suatu dominan dalam memenuhi kebutuhan, tetapi dengan berubahnya masyarakat, tiap-tiap lembaga telah terbukti belum memadai kebutuhan-kebutuhan orde baru. Suatu Negara dijadikan sebagai tempat menaruh harapan yang sangat besar, mendemonstrasikan ketidakcukupannya pada saat munculnya bentuk-bentuk baru dari struktur-struktur social, ekonomi dan politik.
Setelah keluarga, gereja, pasar dan Negara mengalami ketidak sanggupannya memuhi kebutuhan manusia secara adil, kini mungkin giliran komunitas yang memikul tanggungjawab utama untuk menyampaikan provisi layanan-layanan dalam bidang kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan. Menurut Dobson, 1995, gagasan sebuah komunitas adalah sebuah tema sentral dalam banyak literatur Green.
·         Berbagai masalah pendekatan konvensional pada layanan berbasis masyarakat
1.      Mengurangi komitmen kepada kesejahteraan
Layanan-layanan kemanusiaan, program yang berbasis masyarakat menyediakan suatu cara yang sangat murah. Hal ini benar dalam perubahan dari perawatan institusional kepada perawatan masyarakat yang tidak berdaya hidup sendiri, dimana biaya tinggi dari perawatan dari institusional dapat dikurangi, dalam hal ini mereka cenderung lebih bergantung pada pemanfaatan relawan dan pada staf yang dibayar lebih rendah daripada mereka yang berada di sector public.
2.      Privatisasi tersembunyi
Cara lain yang berbasis masyarakat cukup dengan menhentikan privasi layanan dan dengan menggunakan retorika tanggungjawab masyarakat, pemerintah dapat membuka pintu bagi pasar swasta untuk bergerak masuk mengisi kekosongan. Hal itu dapat mengakibatkan sebuah proyek berbasis masyarkat menjadi dioperasikan oleh suatu filosofi yang digerakan oleh pasar dengan tujuan memaksimalkan keuntungan.
3.      Keluarga
Kecenderngan ini terlihat dalam bidang perawatan oleh masyarakat bagi mereka yang tidak sanggup mandiri. Praktik ini dapat mengakibatkan pembebanan ekstra pada anggota keluarga, terutama perempuan.

4.      Gender
Dalam masyarakat Kontemporer, yang sangat dipengaruhi oleh rasionalisme ekonomi, perawatan dan keterlibatan dalam kegiatan masyarakat tidak dihargai, karena hal itu tidak dilihat sebagai mendatangkan kekayaan atau meningkatkan produktivitas.
5.      Tirani lokalitas
Mobilitas pribadi adalah sebuah cirri yang digunakan masyarakat Barat modern, dan telah menerima bahkan dihargai, bahwa orang harus melakukan perjalanan jauh untuk memenuhi kebutuhan mereka akan interaksi social, hiburan, pendidikan, layanan social hingga seterusnya.
6.      Ketidaksetaraan lokasional
Masyarakat dengan sumber daya (alam, keuangan atau manusia) yang lebih baik akan mampu menyediakan tingkat-tingkat layanan yang lebih tinggi

Ø  Unsur yang hilang-Pengembangan Masyarakat
Strategi pengembangan masyarakat mempunyai asumsi bahwa diatas dasar dari layanan kemanusiaan adalah komunitas (kumpulan dari banyak individu). Akan tetapi, hal tersebut bersifat problematis karena di era sekarang terjadi individualisme yang tinggi dan tidak ada struktur komunitas yang kuat.
Isu utamanya dapat dikatakan sebagai berikut : Bagaimana mungkin terdapat layanan berbasis masyarakat, jika tidak ada masyarakat yang menjadi basisnya?. Di dalam masyarakat tradisional mereka telah melakukan interaksi satu sama lain yang cukup baik, akan tetapi dalam masyarakat modern ekonomi menjadi penyebab pencegah terbentuknya komunitas karena mengedepankan individualisme dan mengabaikan solidaritas.
Dengan demikian layanan berbasis masyarakat perlu didampingi oleh suatu program pengembangan masyarakat untuk menghancurkan struktur industri kapitalis yang engedepankan individualis dan mengubahnya menjadi struktur yang mengedepankan solidaritas.

A.    Janji Komunitas
Pada tahun 1990 pemerintah Australia Barat ingin melakukan penyelidikan tentang bagaimana warga Australia Barat memandang masyarakat mereka. Dari penyelidikan tersebut muncul suatu strategi konsultasi publik yang luas dan menunjukkan mereka sangat merasakan “hilangnya komunitas” atau hilangnya identitas dalam masyarakat modern. Dan satu prioritas tertinggi untuk masa depan adalah membangun kembali komunitas.
Pada tahun 1994, saat puncak privatisasi pemerintah negara bagian Victoria sebuah proyek berjudul People together project, proyek tersebut merupakan janji komunitas yang dibentuk oleh kelompok masyarakat di Victoria. Proyek tersebut mendorong agar warga menjadi sadar bahwa selama dibawah kebijakan neoliberal telah hilang rasa solidaritas dan kerja sama. Proyek tersebut juga memfasilitasi inisiatif-inisiatif masyarakat untuk melakukan pengelompokkan kembali diri mereka dan membangun kembali komunitas.

B.     Modal sosial dan Masyarakat Madani
Modal sosial berarti bahwa jika seseorang melakukan investasi sosial, maka dia juga melakukan investasi dalam bidang ekonomi, akan tetapi menurut beberapa komentator (Cox,1995: Winter 200 ; Latham, 1997) mengatakan modal sosial masyarakat barat modern sedang tererosi karena kriteria pasar ekonomis murni, dipahami sebagai prioritas utama oleh individu dan bukan berdasarkan solidaritas.
Bagian dari membangun modal sosial adalan memperkuat masyarakat madani. Masyarakat Madani bisa diartikan sebagai masyarakat yang membentuk suatu struktur formal atau informal secara sukarela. Seperti klub buku atau grup kebudayaan yang disebut secara sukarela. Menurut Robert Putuam (1993) masyarakat madani yang kuat tidak hanya memperkuat modal sosial, tapi juga memperkuat modal ekonomi. Bagian dari erosi modal sosial di barat adalah erosi masyarakat madani.
Pengembangan masyarakat adalah sebuah pendekatan yang bertujuan untuk membalik mindset yang mengatakan bahwa masyarakat yang maju dalam perekonomian adalah masyarakat yang individualis.

C.     Kebutuhan orang asing
Tonnies (1995) mengemukakan tentang perubahan masyarakat tradisional ke masyarakat modern sebagai perubahan dari Gemeinschaft ke Gesellschaft. Gemeinschaft berarti orang berinteraksi dengan relatif sedikit orang yang mereka kenal dengan baik, dalam banyak peran yang berbeda. Sedangkan masyarakat Gesellschaft orang berinteraksi dengan banyak orang, tetapi interaksi ini terbatas pada kegiatan instrumental tertentu saja. Contohnya penjaga toko, guru dan supir.
Dengan adanya transformasi dari gemeinschaft ke Gesellschaft interaksi antar masyarakat hanya mengenal sebatas peran tertentu saja dan menganggap diluar peran orang lain adalah orang asing. Dari pendekatan atau kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tetangga atau saudara kini telah beralih ke suatu sistem yang didasarkan atas memenuhi kebutuhan orang asing, sebagaimana diuraikan oleh sejumlah penulistitmus 1970; Wilesky & Lebeaux, 1965; Watson,1980; Ignatieff,1984).

Kewajiban seorang warga kini bukan memenuhi kebutuhan tetangganya, tetapi membayar pajak sehingga orang lain yang professional dipekerjakan untuk mengelola tugas tersebut.