Seorang
pekerja pengembangan masyarakat bukalah aktor bebas yang hanya selalu mengikuti
agendanya sendiri, melainkan ia harus selalu dapat menyediakan waktu dan menerima
kesulitan-kesulitan untuk memahami sifat dari masyarakat lokal, Seperti tujuan
dan aspirasi warga dan cara-cara berfungsinya. Hal ini sangat penting artinya
guna mengarahkan mereka dalam perjuangan dan
pergerakan kearah yang sama. Pengalaman
masyarakat lokal harus disahkan dan digunakan sebagai titik awal bagi setiap
pekerjaan pengembangan masyarakat.
Proses-proses
yang digunakan dalam pengembangan masyarakat tidak perlu diimport dari luar,
karena mungkin terdapat proses-proses masyarakat lokal yang dimengerti dan
diterima dengan baik oleh masyarakat lokal (McCowan, 1996). Godaan bagi pengembangan
masyarakat adalah mencoba mengadakan suatu proses yang mungkin telah ia
pelajari dari suatu kursus, dari suatu buku atau telah ia gunakan dengan
berhasil pada sebuah konteks yang lain. Sosialisasi sebagai “pakar” dapat menyebabkan
pengembangan masyarakat merasa perlu untuk dilihat sebagai pihak yang paling
tahu bagaimana melakukan proses yang paling baik dan merasa perlu untuk
memperkenalkan proses-proses yang berasal dari luar masyarakat. Pada saat
tertentu mungkin memadai, tetapi pada saat yang lain proses tersebut
mengabaikan dan tidak menghargai proses lokal. Walau demikian, memahami
proses-proses lokal tidak berarti bahwa pengembangan masyarakat akan mau
menerima dan mengesahkannya begitu saja, namun tetap penting memahaminya untuk
memberi petunjuk dari mana harus memulainya.
Dikutip dari buku Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era
Globalisasi
0 comments:
Post a Comment