Gambar Bitmap adalah gambar berupa photo yang diambil dari hasil scan, digital camera, dll, biasanya dalam format Tiff atau Jpeg. Sedangkan gambar Vektor adalah gambar yang dibuat atau dibentuk dari garis, kurva, bidang, fill secara matematis

1. Pilih gambar/image bitmaps



2. Pilih Bitmaps pada menubar, lalu pilih Trace Bitmap
3. Lalu akan muncul disampingnya beberapa pilihan type (line art, logo,dan teman-temannya), pilih salah satu, dan akan tampak window baru.


















4. Dalam tampilan tampak gambar asli (Bitmap) dan gambar trace berupa gambar vector.





5. Pada tampilan menu Options
- Type of image
 , pilih salah satu (misal pilih logo atau yang lain coba-coba saja dan lihat perubahan pada tampilan vektornya) 

- Atur smoothing dan detail sesuai keinginan, lihat perubahan pada tampilannya.
- Color mode
 akan menentukan mode warna pada gambar vector hasil trace. 

- Pada menu options, kotak delete original image, jika diaktifkan maka nanti gambar bitmap akan terhapus, diganti gambar vector pada halaman corel draw- nya.


6. Setelah di otak-atik pengaturannya, terus klik OK atau bisa langsung tekan enter. 




7. Maka pada halaman Corel Draw, gambar Bitmap akan tertumpuk dengan gambar Vektor nya, geser gambar vektornya, dan bisa dirubah warna, di ungroup, dll….. 


Selesai, semoga manfaat …….

Dan selamat mencoba J


Seorang pekerja pengembangan masyarakat bukalah aktor bebas yang hanya selalu mengikuti agendanya sendiri, melainkan ia harus selalu dapat menyediakan waktu dan menerima kesulitan-kesulitan untuk memahami sifat dari masyarakat lokal, Seperti tujuan dan aspirasi warga dan cara-cara berfungsinya. Hal ini sangat penting artinya guna mengarahkan mereka dalam perjuangan dan  pergerakan kearah yang sama.  Pengalaman masyarakat lokal harus disahkan dan digunakan sebagai titik awal bagi setiap pekerjaan pengembangan masyarakat.  
Proses-proses yang digunakan dalam pengembangan masyarakat tidak perlu diimport dari luar, karena mungkin terdapat proses-proses masyarakat lokal yang dimengerti dan diterima dengan baik oleh masyarakat lokal (McCowan, 1996). Godaan bagi pengembangan masyarakat adalah mencoba mengadakan suatu proses yang mungkin telah ia pelajari dari suatu kursus, dari suatu buku atau telah ia gunakan dengan berhasil pada sebuah konteks yang lain. Sosialisasi sebagai “pakar” dapat menyebabkan pengembangan masyarakat merasa perlu untuk dilihat sebagai pihak yang paling tahu bagaimana melakukan proses yang paling baik dan merasa perlu untuk memperkenalkan proses-proses yang berasal dari luar masyarakat. Pada saat tertentu mungkin memadai, tetapi pada saat yang lain proses tersebut mengabaikan dan tidak menghargai proses lokal. Walau demikian, memahami proses-proses lokal tidak berarti bahwa pengembangan masyarakat akan mau menerima dan mengesahkannya begitu saja, namun tetap penting memahaminya untuk memberi petunjuk dari mana harus memulainya.

Dikutip dari buku Community Development: Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi
Bahasa arab adalah mata pelajaran yang sangat kompleks, karena terdiri dari berbagai terapan ilmu pengetahuan yang mencakup empat kecerdasan, sehingga  membutuhkan guru yang kompeten dalam penguasaan materi dan pengelolaan kelas, terutama dalam hal pemanfaatan media pembelajaran atau penciptaan suasana yang nyaman guna menarik minat belajar para siswa-i. Karena sejauh ini bahasa arab masih belum banyak diminati para siswa-i jika dibandingkan dengan bahasa ingris, hal tersebut dikarenakan bahasa arab belum populer dikalangan masyarakat, serta anggapan bahwasanya bahasa arab adalah ilmu yang rumit dan sulit untuk dipelajari.
Mengajarkan bahasa Arab tidak mudah, diperlukan usaha yang sangat besar dari guru, juga dibutuhkan fasilitas yang memadai, serta pemilihan metode yang sangat tepat bagi mereka. Guna mengairahkan minat belajar siswa-i dan memudahkan penyerapan materi serta pemahaman materi bahasa arab yang disampaikan.
Disini saya akan mengenalkan bahasa Arab dengan metode pengenalan gambar, berikut gambar-gambar dan kosa kata bahasa Arabnya.



Semoga bermanfaat :D

Dengan kemampuan menalar ini dapat menyebabkan manusia mamusia mampu mengembangkan pengetahuannya yang merupakan rahasia kekuatan dan kekuasaannya sendiri. Manusia itu mengembangkan pengetahuannya dengan menggunakan Adat dan hawa, dan setelah itu manusia itu juga harus berbekalkan pengetahuan, tanpa adanya pengetahuan, manusia tidak akan mengetahui mana yang buruk dan mana yang baik.
Manusia mengembangkan pengetahuannya dengan cara mengatsasi kelangsungan hidupnya. Memikirkan kehidupan baru, mencari pengalaman, untuk lebih mengetahui kelangsungan hidupnya,  dan mengembangkan kebudayaannya. Manusia adalah mahluk yang harus dapat mengembangkan kebudayaan yang dialami sekitar, member makna dalam kehidupannya, dan dapat memanusiakan diri dalam hidupnya.
Pengetahuaan  ini mampu dikembangkan manusia melalui dua hal, yaitu, pertama, manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan fikiran yang melatar belakangi informasi. Dengan bahasa juga manusia dapat dengan mudah member informasi anatara satu dengan yang lainnya. Hal yang kedua, manusia mempunyai kemampuan berfikir, menurut suatu alur kerangka berfikir tertentu. Dapat juga disebut sebagai penalaran.

A. Hakikat Penalaran

Menurut buku ini penalaran merupakan suatu proses berfikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang berfikir,merasa dan bersikap, dan bertindak. Semua ini hanya bersumber kepada pengetahuan. Jadi tanpa adanya suatu pengetahuan, manusia akan susah untuk mengetahui hal-hal yang ada disekitarnya. Pada intinya penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran.
Ciri-ciri penalaran , ciri yang pertama ialah adanya suatu pola berfikir yang luas dapat disebut logika. Kegiatan penalaran merupakan suatu proses berfikir logis, dimana  logis disini hars diartikan sebagai kegiatan berfikir suatu pola tertentu, atau perkataan lain menurut logika tertentu.
Ciri yang kedua adalah, sifat anitik dari proses berfikirnya. Penalaran ilmiah merupakan suatu kegiatan analisis yang menggunakan logika alamiah, dan begitu juga dengan penalaran yang lain membutuhkan lagika yang lain pula.
Perasaan merupakan suatu penarikan kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran. Kegiatan berfikir juga ada yang tidak berdasarkan penalaran umamanya adalah intuisi. Intuisi merupakan kegiatan berfikir yang nonanalitik yang tidak berdasrkan diri kepada pola berfikir tertentu.  Secara luas dapat kita katakana bahwa cara berpikir masyarakat dapat dikatagorikan kepada cara berpikir analitik yang berua penalaran dan cara berpikir yang nonanalitik yang berupa intuisi dan perasaan.
Pengetahuan juga dapa kita tinjau dari sumber yang memberikan pengetahuan tersebut. Penalaran ilmiah pada hakikatnya merupakan gabungan dari penalarn deduktif (terkait dengan rasionalisme) dan induktif(dengan cara empirisme).

B. Logika

Logika sendiri dapat diartikan sebagai pengkajian untuk berfikir secara shahih (valid). Ada dua jenis cara penarikan kesimpulan, yaitu secara inuktif yaitu berhubungan erat dengan cara penarikan secara kasus individual, nyata yang menjadi kesimpulan yang bersifat nyata. Sedangkan yang ke dua logika secara deduktif yaitu logika yang bersifat umun yang ditarik menjadi kesimpulan yang bersifat  khusus. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa pearikan kesimpulan tergantung dari tiga hal, yaitu kebenaran premis mayor, premis minor dan kesimpulan.

C. Sumber Pengetahuan

Pada dasarnya sumber dalam pengetahuan itu ada dua yaitu yang pertama berdasarkan kepada rasio, dan yang kedua bedasarkan kepada pengalaman.
 Pengetahuan dengan cara rasio adalah pengetahuan dengan cara menggunakan metode deduktif. Premis yang diunakan dalam penalarannya didapatkan dari ide yang menurut anggapannya jelas dan dapat diterima.  Sedangkan pengetahuan secara empiris (pengalaman) bahwa pengetahuan manusia tu bukan didapatkan lewat penalaran rasinal yang abstrak namun lewat pengalaman yang kongkrit. Dan pengalaman ini dapat dinyatakan lewat tangkapan pencindera manusia.
selain rasio dan pengalaman, ada pula sumber  pengetahuan adalah intuisi dan wahyu. Intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Sedangkan wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh tuhan kepada manusia. Pengetahuan ini disalurkan lewat nabi-nabi yang diutusnya sepanjang zaman. Pengetahuan ini didasarkan kepada kepercayaan akan hal-hal yang gaib(supernatural).

D. Kriteria Kebenaran

Bahwasannya apa yang kita anggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dngan penyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Paham lain adalah kebenaran yang berdasarkan teori korespondensi, atau bias disebut smua pernyataan itu adalah benar. Jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

Bagi seorang pragmatism aka kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Puncak Gunung Andong Jawa Tengah 
desain sertifikat Fakultas Syariah dan Hukum UIN SUKA


jika ada yang membutuhkan bisa diambil disini 


1.      Penalaran
Penalaran adalah peroses berfikir dalam menentukan sebuah pilihan. Dalam kehidupan ini kita selalu dihadapkan pada beberapa pilihan dan kita harus memilih satu dari beberapa pilihan tersebut. Dengan penalaran maka seseorang bisa memilih sebuah keputusan dalam memepertimbangkan mana yang baik untuk dipilih dan mana yang buruk untuk ditinggalkan.
Penalaran juga dapat dikatakan sebagai sebuah kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar dan mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki. Untuk mencari tahu apa yang akan dilakukan kedepan dan mencari penyelesaian dari sebuah permasalahan yang ada dalam sebuah kehidupan.
Ciri- ciri penalaran:
1.      Adanya suatu pola berfikir secara luas
Ø  Tiap bentuk penalaran mempunyai logikanya tersendiri.
2.      Sifat analitik/ analisis dari proses berfikirnya
Ø  Disini penalaran merupakan suatu kegiatan berfikir yang menyadarkan pada suatu analisis.

2.      Logika
Logika adalah cara menarik sebuah kesimpulan.
Terdapat bermacam- macam cara dalam menarik kesimpulan, diantaranya adalah:
1.      Logika Induktif
Cara berfikir dari dari sebuah pengetahuan yang disimpulkan secara umum dan dari kesimpulan tersebut dapat diperoleh pernyataan yang lebih umum lagi dari penalaran.
Contoh:
tanaman membutuhkan udara, hewan membutuhkan udara, dan manusia membutuhkan udara. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa semua makhluk membutuhkan udara.
2.      Logika  Deduktif
Cara berfikir untuk mengambil kesimpulan secara umum dan kemudian disimpulkan kembali menjadi lebih khusus.
Contoh:
§  Semua makhluk membutuhkan udara
§  Manusia adalah makhluk
§  Manusia membutuhkan udara


3.      Sumber pengetahuan
Cara manusia mendapatkan pengetahuan yang benar dilakukan dengan 2 metode:
1.      Mendasarkan diri pada rasio (Rasionalisme)
Rasionalisme adalah pengetahuan yang berasal dari ide yang dapat diterima akal pikiran kita dan bersifat apriorio. Prinsip ini telah ada jauh sebelum manusia memikirkannya dan dikenal dengan nama idealisme. Pengetahuan ini hanya bersumber pada penalaran dan bukan dari pengalaman.
2.      Mendasarkan diri pada pengalaman (Empiris)
Kaum empiris berpendapat bahwa pengetahuan bukan berasal dari penalaran namun lewat pengalaman yang konkret. Konkret disini maksudnya adalah pengelaman  yang dapat dinyatakan oleh panca indra/ kenyataan.
            Selain rasionalisme dan empirisme masih terdapat 2 cara mendapatkan pengetahuan:
1.      Instuisi
Instuisi adalah pengetahuan yang diperoleh tanpa melalui penalaran atau bisa dibilang pengetahuan yang diperoleh dengan sepontan, tanpa melalui proses berfikir yang berbeli- belit.
2.      Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang diberikan tuhan kepada manusia dengan perantara nabi- nabi di sepanjang zaman.
Contoh: agama, al- Qur’an

4. Kriteria Kebenaran
     Teori kebenaran didasari pada teori koherensi. Dalam teori ini dapat disimpulakan bahwa suatu pernyataan dianggap benar apabila pernyataan itu bersifat konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh: pernyataan “semua manusia akan mati” itu benar, maka pernyataan “saya adalah seorang manusia dan saya pasti akan mati” itu benar pula.
     Paham lain adalah teori korespondensi. Teori ini menyatakan suatu pengetahuan benar apabila berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan.
Contoh: “Ibukota Indonesia adalah jakarta” itu benar karena dalam kenyataan memang jakarta adalah ibukota Indonesia, namun ada seseorang yang menyatakan “Ibukota Indonesia adalah Bandung” maka jawaban itu salah karena dalam kenyataan Ibukota Indonesia bukanlah Bandung.
     Teori Pragmatis adalah suatu pernyataan yang diukur dengan suatu yang bersifat fungsional/ masih tetap berlaku dalam kehidupan.
Contoh: apabila seseorang menciptakan suatu buku, walaupun ada orang lain yang menciptakan buku dengan tema yang sama namun buku yang pertama masih tetap dipergunakan, maka buku tersebut masih dianggap benar.